Stablecoin, mata uang digital yang nilainya terkait dengan mata uang fiat seperti yen, akan segera diluncurkan di Jepang. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengubah infrastruktur keuangan tradisional yang didominasi oleh uang tunai dan kartu kredit di negara tersebut. Perusahaan rintisan Jepang, JPYC, akan menjadi pelopor dalam menerbitkan stablecoin yang dapat langsung dikonversi ke yen, didukung oleh tabungan domestik dan obligasi pemerintah Jepang (JGB).
Dukungan Presiden AS, Donald Trump, terhadap penggunaan blockchain dalam sektor keuangan telah memicu minat yang signifikan terhadap mata uang digital. China juga sedang mempertimbangkan untuk mengizinkan penggunaan stablecoin yang terkait dengan yuan, menunjukkan bahwa penggunaan mata uang digital semakin mendapat momentum di seluruh dunia.
Sejumlah bank besar di Jepang juga turut mempertimbangkan untuk menerbitkan stablecoin, potensial mempercepat adopsi mata uang digital ini di kalangan masyarakat yang sebelumnya lebih menyukai transaksi dengan uang tunai. Meskipun saat ini stablecoin yang didukung oleh dolar AS mendominasi pasar global, Jepang dan Korea Selatan juga mulai membuka diri terhadap penerbitan stablecoin berbasis mata uang domestik masing-masing.
Dengan aturan yang diterapkan dan semakin meningkatnya minat dari negara-negara di Asia, penggunaan stablecoin diprediksi akan terus berkembang dan bisa menjadi bagian yang signifikan dalam sistem keuangan global di masa depan.





