Harga Bitcoin dan Pasar Kripto Anjlok, Investor Patut Waspada
Bitcoin mengalami penurunan nilai di bawah USD 100.000, disertai dengan koreksi Indeks S&P 500 dan harga emas masing-masing sekitar 3% dan 10%. Menurut CoinGecko, harga Bitcoin turun sekitar 21% dari posisi tertingginya, mencapai level terendah intraday di USD 99.110 sebelum sedikit naik kembali. Kapitalisasi pasar kripto global tercatat mengalami penyusutan, berada di kisaran USD 3,44 triliun, level terendah dalam empat bulan terakhir.
Aksi jual besar-besaran mengakibatkan lebih dari USD 2 miliar aset digital terlikuidasi, menimbulkan tekanan di pasar kripto selama dua hari berturut-turut. Fokus investor kini bukan hanya pada penyebab turunnya harga, namun seberapa jauh harga bisa terus merosot. Menurut Senior Research Analyst Tiger Research Ryan Yoon, Bitcoin diprediksi akan bertahan di kisaran USD 98.000 dengan target jangka panjang di USD 200.000.
Peneliti senior di HashKey Group, Tim Sun, menilai tekanan jual yang terjadi menunjukkan perubahan signifikan dalam pasar, dengan investor cenderung lebih berhati-hati dalam mengambil risiko di tengah volatilitas yang meningkat. Selain itu, area USD 85.000 bisa menjadi batas bawah yang kuat bagi Bitcoin jika tekanan jual terus berlanjut. Dalam kondisi ini, obligasi menjadi satu-satunya aset yang mengalami kenaikan, sementara Bitcoin, emas, dan saham mengalami penurunan serentak. Maka dari itu, investor perlu meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian dalam mengelola aset kripto mereka.





