Minggu lalu, media sosial dihebohkan dengan video viral yang menunjukkan warga di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mengalami mabuk kecubung.
Menurut laporan, para korban diduga mengonsumsi kecubung yang dicampur dengan alkohol dan obat-obatan terlarang. Hal tersebut menyebabkan mereka mengalami halusinasi, kesulitan berjalan, bahkan kejang-kejang.
Dilaporkan bahwa kejadian mabuk kecubung di Banjarmasin telah mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan 35 orang lainnya harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum.
Kecubung, atau dalam bahasa Latin dikenal sebagai Datura, adalah tanaman yang memiliki efek psikoaktif dan beracun. Di berbagai daerah di Indonesia, kecubung diketahui memiliki risiko kesehatan yang serius jika dikonsumsi.
Tanaman ini mengandung alkaloid tropane seperti atropin, scopolamine, dan hyoscyamine yang dapat menyebabkan keracunan akut dengan gejala mulut kering, pupil melebar, detak jantung cepat, halusinasi, kebingungan, dan kejang. Dalam kasus yang parah, konsumsi kecubung dapat berakibat fatal.
Beberapa orang mungkin mengonsumsi kecubung untuk merasakan efek psikoaktifnya, namun halusinasi yang ditimbulkan seringkali tidak menyenangkan dan menakutkan. Selain itu, konsumsi kecubung dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan jantung, bahkan dapat mengancam jiwa.
Meskipun ada beberapa budaya yang menggunakan kecubung untuk keperluan tradisional, risiko yang terkait dengan tanaman ini jauh lebih besar daripada manfaat yang mungkin didapat. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk tidak mengonsumsi kecubung dalam bentuk apapun.
Meski demikian, masih banyak warga yang mencoba mengonsumsi kecubung tanpa pengawasan medis. Beberapa netizen juga berbagi pengalaman tentang efek makan kecubung yang dialami oleh orang di sekitar mereka.
“Mereka diberi tanggapan nggak bisa jalan pulang karena nggak punya kaki” dan “saya 3 hari lupa apa-apa, tiba-tiba terikat di pohon depan rumah” adalah beberapa pengalaman yang dibagikan oleh netizen.
Penting untuk diingat bahwa konsumsi kecubung dapat membahayakan kesehatan dan keamanan. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari konsumsi tanaman ini demi keamanan dan kesejahteraan Anda.
