Reaksi Warganet Menyebut Trauma Gibran Semakin Parah setelah Dicium oleh Bapak-bapak Berkumis untuk Kali Kedua

by -140 Views

Boyolali – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka kembali dicium oleh seorang pria berkumis. Padahal ia pernah mengungkapkan bahwa dirinya trauma mengalami kejadian tersebut.

Pernyataan tentang trauma tersebut sebelumnya telah disampaikan oleh Gibran setelah dicium oleh seorang pria berkumis saat menghadiri acara Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada tanggal 26 November 2022 lalu. Sekarang, setelah hampir satu tahun berlalu, kejadian serupa kembali terulang.

Putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut kembali dicium oleh seorang pria berkumis saat mengunjungi sentra kerajinan tembaga di Tumang, Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah pada tanggal 28 Oktober 2023. Video yang merekam momen tersebut menjadi viral di media sosial setelah dibagikan oleh akun TikTok @bolonemase pada tanggal 1 November 2023.

Dalam rekaman tersebut, terlihat Gibran yang mengenakan kemeja putih sedang memotong tumpeng di hadapannya. Setelah itu, Gibran menyalami orang-orang di sekitarnya. Namun tiba-tiba, seorang pria berkumis dengan kemeja putih dan topi mendekat dan mencium pipi Gibran tanpa pemberitahuan sebelumnya. Gibran hanya bisa pasrah menerima kecupan tersebut.

Video tersebut kembali menjadi sorotan warganet di media sosial. Banyak yang mengingat kembali momen ketika Gibran dicium oleh seorang pria berkumis di GBK. Beberapa warganet mengomentari bahwa Gibran sering kali dicium oleh para pria berkumis dan menunjukkan rasa simpati terhadap traumanya.

Sebelumnya, Gibran yang juga menjabat sebagai Wali Kota Solo sempat merasa takut untuk menghadiri acara Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang diikuti oleh para relawan Jokowi di Istora Senayan. Hal tersebut dikarenakan ia khawatir akan bertemu dengan relawan pria berkumis yang pernah menciumnya. Gibran bahkan mengungkapkan rasa traumanya tersebut dengan candaan.

Hal ini menunjukkan bahwa kekhawatiran Gibran terhadap kejadian tersebut ternyata tidak terhindarkan.