Prabowo Subianto: Good Neighbor Policy

by -140 Views

Prabowo menunjukkan kekuatan dalam logika geopolitik. Dia memulai paparannya dengan mencermati posisi geografis Indonesia. Prabowo menekankan bahwa Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis, dengan keuntungan sebagai salah satu titik yang banyak dilalui oleh rute perdagangan internasional.

Untuk memanfaatkan keuntungan ini, Prabowo melihat kepentingan bagi Indonesia untuk bertindak sebagai tetangga yang baik bagi negara-negara di sekitarnya. Prabowo juga menyebutkan prinsip “seribu teman tidak cukup, satu musuh terlalu banyak” sebagai arah rencana strategi kebijakan luar negeri Indonesia untuk menjalin hubungan baik dan meminimalisir konflik dengan negara-negara lain.

Prabowo juga mencatat keberhasilan negara-negara Timur dalam memerangi kemiskinan, dengan contoh kemampuan Tiongkok dalam mengurangi angka kemiskinannya dalam 50 tahun terakhir. Menurut Prabowo, Indonesia perlu melihat dan belajar dari contoh kesuksesan negara-negara di luar Barat terkait upaya mereka dalam memberantas kemiskinan, dengan penyesuaian sesuai kondisi Indonesia saat ini.

Lebih lanjut, kesuksesan Indonesia dalam mengatasi kemiskinan ini dapat menjadi kunci dalam meningkatkan peran Indonesia sebagai pemimpin di kawasan dan di dunia.

Prabowo juga menegaskan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia akan tetap berpegang pada prinsip bebas-aktif dan menjadikan Indonesia sebagai negara non-blok dan non-terikat. Prabowo yakin bahwa Indonesia akan terus menjaga hubungan baik dengan negara-negara besar dan berperan sebagai jembatan antara kekuatan-kekuatan tersebut.

Prabowo menekankan perlunya menjaga hubungan baik dengan negara sahabat dan memperkuat kepemimpinan di kawasan. Dia juga berkomitmen untuk mempromosikan dialog, perdamaian, dan kompromi dalam kerja sama internasional. Dalam menjalankan kerja sama dengan negara-negara besar, Prabowo menjamin sikap non-terikat Indonesia akan diterjemahkan sebagai keterbukaan untuk bekerja sama dengan pihak manapun yang sesuai dengan kepentingan nasional Indonesia.

Prabowo juga menyoroti pentingnya kesetaraan dalam hubungan antar-negara di berbagai isu.

Artikel ini disusun oleh Broto Wardoyo, Kirana Virajati, dan Nida Rubini dari Tim Riset Analisis Kebijakan Luar Negeri dan Diplomasi, Program Pascasarjana Hubungan Internasional, Universitas Indonesia.