Rabu, 3 Januari 2024 – 08:26 WIB
Jakarta – Hubungan antara menantu dan mertua seharusnya didasari oleh pengertian, keterbukaan, dan rasa hormat satu sama lain. Kedua belah pihak juga harus memiliki peran penting dalam dinamika keluarga mengingat keduanya adalah bagian dari keluarga yang utuh.
Meskipun begitu, kadang-kadang terdapat anggapan mengenai hubungan menantu dan mertua yang sering muncul dalam dunia modern sebagai hubungan yang rumit. Faktor penyebabnya adalah latar belakang budaya, kebiasaan yang bertolak belakang, cara berkomunikasi, dan hal-hal lainnya.
Seorang ibu-ibu yang memiliki akun TikTok dengan nama @roroandri, membuat konten perbandingan menantu zaman dulu dan sekarang. Ia melihat dari sisi kebiasaan menantu ketika berada di rumah mertua.
Wanita bernama Roro Andri tersebut mengatakan bahwa menantu di zaman dulu selalu berusaha lebih baik dari mertuanya. Salah satunya adalah dengan bangun pagi sebelum ibu dan bapak mertuanya bangun.
“Ibu-ibu dengan kerudung hitam tersebut juga mengatakan bahwa menantu zaman dulu selalu berusaha untuk bangun lebih pagi dengan melakukan pekerjaan rumah, seperti masak, mencuci baju, menggosok, dan lain sebagainya. “Jadi jam 3 atau jam 4 subuh itu udah bangun. Nyuci, masak, gosok, ngepel. Jadi mertua bangun itu sudah beres semua.” kata Roro.
Ia juga menilai bahwa menantu zaman sekarang malah sebaliknya. Mereka bangun lebih siang dan jika sudah punya anak, ibunya akan membuat anak tersebut rewel. Menurut dia, menantu zaman sekarang lebih santai dan tak ada rasa canggung.
Bukan hanya menantu perempuan, ia juga menilai bahwa menantu laki-laki zaman sekarang jarang sekali berkomunikasi dengan bapak mertuanya. Dia juga menyinggung bahwa menantu zaman sekarang lebih sering main ponsel dan bangun siang.
“Kalo anak menantu laki-laki ke rumah mertua juga begitu. Bangun siang, ngopi, main HP. nggak ada ngopi bareng, ngobrol, main catur seperti itu nggak ada. Atau kalau lagi ke kolam atau ke kebun, dibantu. Kok saya nggak liat yang seperti itu. Adanya pindah tidur,” pungkasnya.
