Kelompok Pembela Palestina Memviralkan Kejadian Geruduk Gerai Starbucks dan Memberikan Orasi kepada Pengunjung

by -179 Views

Selasa, 4 Juni 2024 – 12:40 WIB

Viral di media sosial aksi sekelompok pembela Palestina menggeruduk gerai Starbucks untuk mengajak pelanggan memboikot perusahaan tersebut dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet.

Aksi ini dipicu oleh dukungan Starbucks terhadap kebijakan yang dianggap mendukung penindasan Israel terhadap rakyat Palestina. Para perempuan tersebut menyerukan boikot langsung di dalam gerai, bahkan berorasi di hadapan para pelanggan yang ada berada di gerai.

“Kok nggak malu sih ngasih makan starbucks, sudah 36 ribu orang meninggal,” kata pengunjuk rasa yang dikutip dari Instagram @frix.id pada Selasa, 4 Juni 2024. Pernyataan ini mengacu pada korban tewas dalam konflik berkepanjangan di Gaza, yang dianggap mereka sebagian disebabkan oleh dukungan finansial terhadap pihak yang melakukan kekerasan.

Aksi ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Sebagian mendukung tindakan tersebut, sementara yang lain mengkritik cara penyampaiannya. Akun bernama @fullmoonfolks di X (dulunya Twitter) menyebut aksi tersebut sebagai “aksi langsung” (direct action) yang bertujuan untuk mengganggu operasional dan kesadaran publik.

Menurutnya, esensi dari aksi langsung adalah sifatnya yang disruptif, yang bertujuan untuk menarik perhatian dan menimbulkan diskusi di masyarakat.

Di sisi lain, beberapa netizen menyayangkan cara penyampaian protes tersebut. Ada yang berpendapat bahwa boikot bisa dilakukan tanpa harus mengganggu orang lain.

Beberapa komentar lainnya juga menyarankan agar aksi protes lebih diarahkan pada upaya untuk mengadvokasi perubahan kebijakan melalui saluran resmi, seperti mengajukan petisi kepada pemerintah untuk menutup gerai yang dianggap bermasalah.

Namun, ada juga yang memberikan dukungan penuh terhadap aksi tersebut. Mereka menganggap bahwa tindakan langsung seperti ini diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan menunjukkan solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina.