Rahasia 21 Mei 1998 yang Tersembunyi

by -33 Views

Pada tanggal 21 Mei 1998, sejarah Indonesia mencatat peristiwa monumental ketika Presiden Soeharto mundur dari jabatannya setelah memimpin negara selama 32 tahun. Dalam momen tersebut, terdapat cerita penting dari tokoh bangsa seperti Emha Ainun Nadjib atau yang lebih akrab disapa Cak Nun. Dalam berbagai forum diskusi dan wawancara, Cak Nun membagikan pengalaman terlibat secara tidak langsung dalam transisi kekuasaan tersebut. Sebagai seorang budayawan dan intelektual rakyat, Cak Nun berperan sebagai penengah antara rakyat dan pemerintah dalam suasana genting menjelang kejatuhan Soeharto.

Indonesia berada dalam krisis multidimensi menjelang kejatuhan Soeharto, dengan ekonomi yang runtuh akibat krisis moneter Asia 1997, gejolak sosial, kerusuhan, dan mahasiswa yang menduduki gedung DPR/MPR. Cak Nun bersama tokoh sipil dan agama dijadikan jembatan komunikasi antara rakyat dan pemerintah. Meskipun terjadi upaya agar Soeharto tetap bertahan dengan membentuk Dewan Reformasi atau kabinet transisi, namun upaya tersebut terlambat karena rakyat sudah kehilangan kepercayaan.

Proses pengunduran diri Soeharto pada 21 Mei 1998 dianggap sebagai momen yang sangat emosional. Cak Nun juga melihat Reformasi bukan hanya sebagai kemenangan semata, tetapi sebagai awal tanggung jawab baru bagi masyarakat Indonesia. Kini, suara Cak Nun masih relevan dengan pesan bahwa demokrasi bukan tujuan akhir, tetapi sebagai alat untuk menciptakan keadilan dan kemanusiaan. Melalui refleksi nurani bangsa, Cak Nun terus menyuarakan pentingnya transformasi moral dan budaya untuk membangun bangsa yang lebih baik.

Source link