Tata Cara Setelah Wukuf di Arafah dalam Ibadah Haji

by -115 Views

Muzdalifah menjadi tempat yang penting bagi jamaah setelah menjalani wukuf di Arafah. Mabit di Muzdalifah bukan sekadar bermalam, tetapi juga sarat dengan makna spiritual dan pengingat akan ketaatan kepada Allah SWT. Secara bahasa, mabit artinya bermalam atau singgah, dan lokasinya berada di lembah antara Arafah dan Mina. Selain itu, mabit di Muzdalifah menjadi bagian dari manasik haji yang diwajibkan.

Dalam prakteknya, mabit di Muzdalifah dilakukan saat malam 10 Dzulhijjah hingga menjelang subuh. Mayoritas ulama menyatakan bahwa mabit di Muzdalifah adalah wajib dalam ibadah haji. Namun, ada keringanan bagi jamaah yang memiliki uzur seperti lansia, sakit, atau wanita hamil. Mereka diperbolehkan untuk berangkat lebih awal ke Mina setelah tengah malam.

Proses tata cara mabit di Muzdalifah melibatkan berbagai ritual, seperti berangkat dari Arafah setelah terbenam matahari, menjamak salat Maghrib dan Isya di Muzdalifah, mengumpulkan batu kecil, dan berdzikir di Masy’aril Haram. Mabit di Muzdalifah memiliki banyak hikmah, termasuk melatih kesabaran, simbol perjalanan hidup, dan momentum tadabbur dan perenungan.

Setelah mabit di Muzdalifah, jamaah melanjutkan perjalanan mereka ke Mina untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji selanjutnya, seperti melontar jumrah Aqabah, menyembelih hewan kurban, tahallul, dan tawaf ifadah. Muzdalifah bukan hanya tempat singgah, tetapi juga merupakan simbol penyatuan, ketundukan, dan penguatan spiritual bagi jutaan jamaah haji. Semoga setiap mabit di Muzdalifah diterima sebagai bagian dari ibadah haji yang mabrur.

Source link