Perbedaan Antara Padel dan Tenis: Penjelasan Lengkap

by -55 Views

Olhahraga padel telah menarik perhatian para pecinta olahraga raket di seluruh dunia karena reputasinya sebagai versi “sepupu tenis” yang lebih santai dan sosial. Padel menawarkan permainan yang seru dan mudah dipelajari oleh berbagai kalangan, sehingga semakin populer di Indonesia dengan adanya fasilitas padel yang semakin banyak di kota-kota besar.

Padel, diciptakan oleh Enrique Corcuera di Meksiko pada akhir 1960-an, dimainkan di lapangan berukuran 20 x 10 meter yang dikelilingi oleh dinding kaca dan kawat. Berbeda dengan tenis, padel lebih fokus pada strategi dan refleks cepat karena pemain harus memanfaatkan pantulan bola dari dinding. Permainan ini biasanya dimainkan secara ganda, menambah keseruan dan kerja sama di antara para pemain.

Perbedaan antara padel dan tenis juga terlihat dari lapangan, raket, dan gaya permainan. Lapangan padel yang dikelilingi dinding membuat bola yang memantul masih dianggap “hidup”, sementara raket padel lebih kecil, padat, dan tanpa senar. Berbeda dengan servis tenis yang dilakukan overhead, servis dalam padel dilakukan di bawah pinggang dengan bola dipantulkan ke lantai. Padel juga cenderung menghasilkan reli yang lebih panjang dan memerlukan koordinasi tim yang baik, sehingga cocok untuk pemula yang ingin belajar olahraga raket.

Dengan popularitasnya yang terus meningkat, padel menjadi olahraga dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dimainkan oleh lebih dari 25 juta orang di 90 negara. Di Indonesia, fenomena ini mulai terasa dengan munculnya lapangan-lapangan padel di kota-kota besar. Padel menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin bersosialisasi dan berolahraga ringan namun tetap menantang. Karena itu, padel bisa menjadi alternatif yang menarik dari tenis, dengan kelebihan pada sosialitas, aksesibilitas, dan dinamika permainan.

Jadi, bagi Anda yang ingin menikmati olahraga raket yang santai namun kompetitif bersama teman, padel bisa menjadi pilihan ideal. Tak heran jika lapangan-lapangan tenis mulai bertransformasi menjadi lapangan padel, karena fenomena global ini juga mulai merambah ke Indonesia.

Source link