Rabu, 13 Desember 2023 – 15:23 WIB
Gaza – Baru-baru ini seorang nenek dari Gaza, Palestina, bernama Hadiya Nassar menjadi viral di media sosial dengan ucapannya “Saya lebih tua dari Israel” ketika berbincang dengan seorang fotografer.
Setelah menjadi viral, dia ditembak mati oleh sniper atau tentara Zionis Israel pada hari Kamis pekan lalu, 7 Desember 2023. Fotografer Palestina Saleh Al-Jafarawi telah mengumumkan kematian Hadiya Nassar.
“Kau telah menjadi martir, sayangku. Semoga Tuhan mengampuni Anda dan menjadikan tempat peristirahatan Anda surga,” tulis Al-Jafarawi di platform media sosial X. Dilansir dari Al-Jazeera, Rabu, 13 Desember 2023, Al-Jafarawi mengatakan bahwa dia mengetahui kabar duka itu dari sepupu korban.
“Anggota tentara Israel menembak (Nassar) di depan pintu rumahnya,” katanya.
Hadiya Nassar menjadi sosok yang populer setelah tampil dalam video yang di-posting oleh Al-Jafarawi yang menjenguknya saat berada di rumah sakit ketika dia dalam masa pemulihan setelah terluka akibat serangan udara Israel.
Dalam video tersebut, fotografer Palestina memegang kartu identitas Hadiya Nassar dan mengatakan kepadanya: “Anda lebih tua dari Israel”. “Tentu, tentu saja,” jawabnya. “Saya lebih tua dari Israel,” lanjut dia, sambil menambahkan “Saya mempertahankan tanah (Palestina).”
Sejak 7 Oktober 2023, total 17.177 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 46.000 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza.
Hadiya Nassar merangkum pengalaman hidupnya, kelahirannya sebelum Nakba atau eksodus Palestina tahun 1948. Wanita tersebut, yang diberkati dengan mata hijau menawan dan fitur wajah yang mencolok, menarik hati banyak orang pengguna media sosial saat dia berbincang dengan Jaafrawi.
Meski hidupnya berakhir tragis, semangat Hadiya Nassar tetap hidup dalam video yang menjadikannya simbol perjuangan Palestina.
Dirawat di rumah sakit karena patah tulang dan cedera wajah, dia dengan genit mengomentari mata hijaunya sendiri, sebuah momen polos yang sangat kontras dengan kenyataan suram dari situasinya.
Ketangguhannya, ditambah dengan kedekatannya dengan tanah airnya, telah mengabadikannya sebagai wajah perjuangan Palestina.