Risiko Penyakit bagi Setengah Penduduk Jakarta yang Malas Bergerak

by -47 Views

Data terbaru mengungkapkan bahwa hanya 4,7 persen dari penduduk Jakarta yang benar-benar mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup. Lebih dari setengah penduduk Jakarta juga kurang bergerak dan kurang aktif secara fisik, angka tersebut jauh di atas rata-rata nasional. Kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit yang serius seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan osteoporosis. Kurangnya gerakan juga dapat memicu masalah kesehatan mental, kardiovaskular, serta menurunkan fungsi kognitif.

Untuk mengatasi masalah ini, gaya hidup aktif dengan melakukan olahraga secara rutin sangat penting. Melakukan olahraga secara teratur merupakan kunci utama dalam menjaga kesehatan dan mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang dan olahraga teratur, sebuah kampanye nasional yang bertajuk “Si Paling Megang – Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang” sedang diselenggarakan di Tebet Eco Park, Jakarta.

Kampanye ini diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan dukungan dari United Nations World Food Programme (WFP) dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Lebih dari 500 remaja dan anak muda dari berbagai sekolah, universitas, dan komunitas di Jakarta serta sekitarnya berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti jalan santai, demo memasak makanan sehat, dan permainan bertema gaya hidup sehat. Selain itu, dalam kampanye ini juga diselenggarakan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan edukasi tentang gizi seimbang oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Tebet.

Kampanye ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan hidup sehat yang mudah diikuti oleh anak muda sehari-hari. Melalui berbagai kanal komunikasi seperti media sosial, lokakarya daring, dan acara publik, kampanye “Si Paling Megang – Menyala dengan Gerak dan Gizi Seimbang” menjangkau jutaan remaja Indonesia sepanjang tahun 2025. Fokus utama dari kampanye ini adalah meningkatkan konsumsi pangan lokal bergizi seimbang dan mendorong aktivitas fisik teratur.

Dukungan dari WFP Indonesia dengan strategi perubahan perilaku yang berbasis bukti juga turut mendukung kampanye gizi seimbang dan gaya hidup aktif ini. Melalui kolaborasi dan keahlian global mereka di bidang gizi, kampanye ini berhasil melibatkan lebih dari 3 juta anak muda. Dengan tujuan mendukung visi Indonesia Emas 2045, investasi dalam kesehatan anak muda menjadi sangat penting. Kampanye ini menjadi upaya konkret dalam membangun kebiasaan hidup sehat di kalangan anak muda dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan aktivitas fisik teratur.

Source link